1. KONDISI DESA
1. Sejarah Desa
Desa Rancasenggang Kecamatan
Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat merupakan desa yang berada di lereng atau
kaki bukit Gunung Tugu dimana mata pencaharian penduduknya dari dulu hingga
sekarang mayoritas bercocok tanam, adapun perbedaannya kalau dulu bercocok
tanam dilakukan dengan peralatan yang sangat sederhana sekalibelum ada
peralatan yang modern seperti sekarang, jadi kadang-kadang masyarakatnya
bercocok tanam hanya menghasilkan apa-apa saja yang tumbuh secara alami dari
tanah pegunungan sedangkan mulai tahun 1900 sampai sekarang sudah bias bercocok
tanam dengan menanamnya sendiri dan hasilnya bias dijual dan dapat menghasilkan
penghasilan untuk kepentingan masyarakat desa itu sendiri.
Sumber lain
menerangkan mulai dari tahun 1945 setelah Republik Indonesia Merdeka penduduk
Desa Rancasenggang selain bercocok tanam atau bertani ada juga yang sudah mulai
beternak hewan peliharaan seperti sapi, domba, kerbau, ayam dll.
Catatan sejarah
Desa Rancasenggang semenjak masa jabatan Sesepuh kampung yang
bernama Mad Tarip (Muhammad Tarip) Desa Rancasenggang yaitu pada
sebelum tahun 1920 yang dipercaya oleh semua orang menjadi petinggi Desa ini
sehingga disahkan menjadi Kepala Kampung atau sebutan lain Kepala
Desa.
Sesepuh masyarakat
Rancasenggang atau Mad Tarip (Muhammad Tarip) sangat peka terhadap keadaan yang
sangat memprihatinkan pada saat itu, setelah mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat dan dinobatkan menjadi Kepala desa sesepuh kampong atau Mad Tarip
(Muhammad Tarip) secara bertahap membangun tatanan pemerintahan meskipun secara
sederhana guna mensejahterakan masyarakat pada saat itu, yang mayoritas hanya
mengandalkan dari hasil bumi itu sendiri.
Daerah
Rancasenggang merupakan daerah yang subur untuk bercocok tanam sehingga selain
penduduk asli lambat laun daerah ini juga disatroni atau didatangi oleh
penduduk dari luar desa yang berkeinginan ikut bercocok tanam di kawasan ini,
sehingga lambat laun kehidupan social budaya sudah mulai agak komplek, adapun
sumber lain pendapatan desa diantaranya tanah bengkok (Carik) hasil dari
tanah titipan desa, tanah milik Desa.
Adapun nama-nama
Kuwu atau Kepala Desa pada masa Penjajahan Belanda adalah :
<![if !supportLists]>1. <![endif]>Mad Tarip (1920
–1949)
Sedangkan Kepala Desa setelah Kemerdekaan, diantaranya :
<![if !supportLists]>1.
<![endif]>Sulaeman (1950-1979)
<![if !supportLists]>2.
<![endif]>Anang Mustopa (1980-1988)
<![if !supportLists]>3.
<![endif]>A Wardi (1989-1999)
<![if !supportLists]>4.
<![endif]>Atang Sutisna (1999-2007)
<![if !supportLists]>5.
<![endif]>A Didin
Suhendi (2007-
26 April 2013)
<![if !supportLists]>6.
<![endif]>Asep Hendra Feri Hendradi, ST (April 2013 – Agustus 2013) ….. PJS
Kepala Desa
<![if !supportLists]>7.
<![endif]>D.A. Hamdani, SP (Agustus 2013 – Agustus 2019)
Sejarah Pembangunan Desa Rancasenggang
Table : 1 SEJARAH PEMBANGUNAN DESA
TAHUN
|
Tgl/Bulan
|
KEBERHASILAN
|
KEGAGALAN
|
1920 - 1949
|
Pembangunan
Solokan /saluran air untuk pesawahan
|
|
Membuat
jalan-jalan desa
|
|
Pembangunan Balai
Desa (masih sederhana)
|
|
1950 - 1979
|
Pembangunan Jalan
Desa menghubungkan Desa Rancasenggag dengan Desa Wangunsari
|
|
Dam atau
Bendungan Curug Ciung untuk pengairan sawah
|
|
Saluran air
Leuwigugur untuk pengairan sawah bahkan sampai Desa Cikadu
|
|
Pemindahan Balai
Desa ke Kp. Jungkung
|
|
Pembuatan Lapang
Sepak Bola untuk Masyarakat
|
|
Meningkatkan
tarap hidup masyarakat
|
|
1980 - 1988
|
Pembangunan Jalan
Desa dari Rancasenggang ke Buninagara
|
|
Pembuatan
jembatan – jembatan untuk sarana perhubungan
|
|
Pembuatan Kantor
Desa Rancasenggang dan Aula
|
|
Rehab dan
perbaikan Selokan
|
|
Pengadaan program
pertanian dengan sistim demplot
|
|
1988 - 1999
|
Pengaspalan
Jalan-jalan Desa yang ada di Desa
Rancasenggang
|
|
Perbaikan
bendungan-bendungan irigasi yang ada di Desa Rancasenggang
|
|
Pembuatan
Bendungan Leuwi Sapu
|
|
Bantuan
peternakan kepada masyarakat yaitu domba
|
|
1999 - 2007
|
Pembangunan
Jembatan dan jalan Pasirbungur
|
|
Pengaspalan
sebagian Jalan Desa
|
|
Pembuatan
lapangan sepak bola di Kp. Pasirkerak
|
|
Rehab sarana
pendidikan
|
|
Pembangunan SLTP
3 Sindangkerta
|
|
Pembuatan Jn
Tanjakan Jambe di RW. 06.
|
|
Pembuatan Kantor
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
|
|
Pembangunan
Kantor Desa Rancasenggang
|
|
2007 – 2013
|
|
Pembuatan Gedung
Posyandu di wilayah 6 RW
|
|
Th. 2009
|
Pengaspalan
Jalan Babakan Sirna
|
|
|
Pengaspalan jalan
Garut – Pasirjaya
|
|
Th. 2009
|
Pengaspalan jalan
Cipalabi – Selagombong Melalui Program PPIP
|
|
|
Pengaspalan Jalan
Cikeuyeup – Tagogan
|
|
|
Pengaspalan Jalan
Cijaring - Cibeletong
|
|
|
Pengerasan Jalan
Kubang – Pasirangin
|
|
|
Pengerasan Jalan
Pasirbajing - Tanjakanjambe
|
|
|
Pengairan untuk
pertanian selokan Cipangisikan – Pasir bungur
|
|
|
Rehab selokan
Leuwigugur
|
|
|
Rehab selokan
Leuwisapu
|
|
|
Rehab selokan
Leuwigedeg
|
|
|
Listrik Masuk
Desa untuk 77 KWH u/ pemanfaatan 300
Kepala Keluarga
|
|
|
Bantuan
Peternakan berupa Domba
|
|
|
Bantuan Perikanan
berupa Lele
|
|
|
Bantuan Sarana
Usaha Ekonomi Produktif untuk bata merah
|
|
|
Modal usaha untuk
agro bisnis dibidang pertanian PUAP
|
|
|
Bantuan dan Rehab
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk 11 Kepala Keluarga
|
|
Th. 2011
|
Rabat Beton Jl.
Setapak Cipangisikan
|
|
Th. 2011
|
Pengaspalan Jl.
Pasir Liut
|
|
Th. 2012
|
Bantuan RTLH u/
20 Rumah
|
|
Th. 2012
|
Rabat Beton Jl.
Setapak Cijaring
|
|
Th. 2012
|
Listrik Masuk
Desa untuk 61 KK (50 kwh dari bantuan ESDM Provinsi dan 11 kwh dari Binamarga
Kabupaten)
|
|
Th. 2012
|
Rehab Jalan
Cijaring - Pasir Kaliki
|
|
Th. 2012
|
Pembangunan PUSTU
|
|
Th. 2012
|
Pengaspalan Jalan
Pasirkihiang
|
|
Th. 2012
|
Rehab Jembatan
Bojong Harendong
|
|
Th. 2012
|
Pembangunan MCK 4
Unit lokasi di :
RT. 01/09
Citanjung
RT. 02/09
Balandongan
RT. 03/04 Pasir
Kihiang
RT. 02/05
Pasirbungur
|
|
Th. 2012
|
Bantuan Modal
BUMDES
|
|
|
Juli 2013
|
Rehab Jalan Pasir
Angin-Babakan Sirna
|
|
Juli 2013
|
Rehab Jalan
Setapak di
RT. 03/01 Rancasenggang
RT. 04/01 Nangkod
RT. 01/02
Cijaring
RT. 01/10 Nagrog
RT. 02/10 Nagrog
RT.03/10 Bojong
Loa
RT.04/10 Bojong
Loa
|
|
Juli 2013
|
Pembangunan
Gedung Serba Guna 70%
|
|
|
September 2013
|
Bantuan RTLH u/30
Rumah (Melalui Kelompok Kerja)
|
|
Oktober- Desember 2013
|
TPT Kirmir Jalan
Santik s/d Dermaga melalui Program PNPM Mandiri Perdesaan
|
|
November 2013
|
Pemasangan Rangka
Atap Baja Ringan untuk GSG oleh CV. Grafindo.
|
|
Juli 2014
|
Pemasangan KWH
(Lisdes Binamarga Kab.) untuk 50 KK tersebar di seluruh RT
|
|
Agustus 2014
|
Rehab Bendungan
Leuwisapu dari Dinas Ciptakarya Kab.
|
|
Agustus 2014
|
RTLH Kabupaten
untuk 30 Unit Rumah
|
|
Agustus 2014
|
TPT/Kirmir
Selokan Leuwigugur melalui Program
PNPM Mandiri Perdesaan
|
|
Oktober 2014
|
Pembangunan 2
unit MCK (untuk Kp. Kubang dan Kp. Legok Ijun)
|
|
Oktober 2014
|
Rehab Gedung
Serba Guna Volume 8 x 12 m
|
|
November 2014
|
Pengaspalan Jalan
Tagogan-Cikeuyeup 2,5 x 500 m melalui Program PPIP
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.1.2. Demografi
Letak Geografis
Desa Rancasenggang memiliki luas wilayah 665,45 Ha terdiri dari 4 (empat) dusun 10 (sepuluh) RW dan 44 (empat puluh
empat) RT, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Batas sebelah
Utara
|
:
|
Desa Cikadu
Kecamatan Sindangkerta
|
Batas sebelah
Selatan
|
:
|
Desa Wangunsari Kecamatan Sindangkerta
Desa Weninggalih Kecamatan Sindangkerta
|
Batas sebelah
Timur
|
:
|
Desa Buninagara
Kecamatan Sindangkerta
|
Batas sebelah
Barat
|
:
|
Desa Cintakarya
Kecamatan Sindangkerta
|
Topografi
Desa Rancasenggang merupakan
wilayah yang berada di lereng Gunung Tugu, dengan ketinggian 720 – 800 m di
atas permukaan laut, sebagian besar wilayah Desa Rancasenggang berbukit-bukit
dengan kemiringan antara 200
– 450 , yang
berbatasan langsung dengan 5 (lima) Desa Tetangga (Cikadu, Wangunsari,
Weninggalih, Buninagara dan Cintakarya).
Hidrologi dan Kimatologi
Aspek hidrologi suatu wilayah
desa sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengaturan tata air wilayah desa,
berdasarkan hidrologinya aliran-aliran sungai di wilayah Desa Rancasenggang
merupakan aliran-aliran sungai/selokan dengan debit yang sedang dan kecil
seperti pada :
<![if !supportLists]>1.
<![endif]>Sungai Cireundeu (merupakan batas wilayah dengan
Desa Cikadu)
<![if !supportLists]>2.
<![endif]>Sungai Ciminyak (sebagian merupakan batas
wilayah dengan Desa Wangunsari)
<![if !supportLists]>3.
<![endif]>Sungai Cipalabi (sebagian merupakan batas
wilayah dengan Desa Weninggalih)
<![if !supportLists]>4.
<![endif]>Sungai Cipicung (sebagian merupakan batas
wilayah dengan Desa Buninagara)
Disamping itu ada
pula beberapa mata air yang biasa digunakan sebagai sumber mata air
bersih/minum maupun sumber air untuk pertanian, tetapi ada pula petani yang
untuk bertani hanya mengandalkan tadah hujan atau bertani bila musim hujan
tiba.
Adapun Mata air yang menghidupi
masyarakat Desa Rancasenggang diantaranya :
<![if !supportLists]>1)
<![endif]>Mata Air Balandongan
<![if !supportLists]>2)
<![endif]>Mata Air Bojongharendong
<![if !supportLists]>3)
<![endif]>Mata Air Cibeas
<![if !supportLists]>4)
<![endif]>Mata Air Legokbuluh
<![if !supportLists]>5)
<![endif]>Mata Air Legokijun
<![if !supportLists]>6)
<![endif]>Mata Air Pasirtanjung
<![if !supportLists]>7)
<![endif]>Mata Air Pojok
Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan
Pada umumnya lahan yang berada
atau terdapat di Desa Rancasenggang digunakan secara produktif, ini karena
lahan-lahan yang berada di wilayah Desa Rancasenggang merupakan lahan yang
subur terutama untuk dijadikan lahan pertanian, hanya sebagian kecil saja yang
tidak dimanfaatkan oleh warga, hal ini pula menunjukan bahwa kawasan Desa
Rancasenggang adalah daerah yang memiliki sumber daya alam yang memadai dan
siap untuk diolah.
Tabel 2. Luas lahan wilayah menurut
penggunaannya.
Sawah (Ha)
|
Darat (Ha)
|
½ Teknis
|
Tadah Hujan
|
Pasang Surut
|
Pemukiman
|
Pertanian
|
Perkantoran
|
Perkebunan
|
Lainnya
|
187
|
57
|
100,340
|
200,546
|
172,340
|
1,542
|
-
|
-
|
2.1.3. Keadaan Sosial
Kependudukan
Penduduk Desa
Rancasenggang berdasarkan data terakhir Th. 2013 sebanyak 5.606 jiwa, hasil
Sensus Penduduk Th. 2012 sebanyak 5.364 jiwa, th 2009 sebanyak 5.464 jiwa, th
2008 sebanyak 5.395 jiwa dan th. 2007 sebanyak 5.261 jiwa, sehingga mengenai
penduduk Desa Rancasenggang mengalami kenaikan untuk setiap tahunnya rata-rata
2%, lebih jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel. 3
No.
|
Tahun
|
Jumlah Penduduk
|
Jumlah KK
|
Laju Pertumbuhan
|
L
|
P
|
Jml
|
3
|
2009
|
2.716
|
2.746
|
5.464
|
1.400
|
1,8%
|
4
|
2010
|
2.730
|
2.805
|
5.535
|
1.450
|
1,8%
|
5
|
2011
|
2.757
|
2.849
|
5.606
|
1.473
|
1,6%
|
6
|
2012
|
2.717
|
2.647
|
5.364
|
1.626
|
-4,3%
|
7
|
2013
|
2.759
|
2.679
|
5.410
|
1.667
|
1,3%
|
Indeks Pembangunan Manusia
Perkembangan
pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Desa Rancasenggang
Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat Th. 2010 s/d 2013 dapat dilihat
pada table berikut ini :
Tabel . 4 IPM
No.
|
Uraian
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
1
|
Indeks Pendidikan
|
88,44
|
90,01
|
91,54
|
93,09
|
2
|
Indeks Kesehatan
|
82,48
|
84,12
|
85,71
|
87,35
|
3
|
Indeks Daya Beli
|
76,78
|
78,30
|
79,79
|
81,30
|
Target IPM Kec.
Sindangkerta
|
|
|
|
|
Target IPM Kab.
Bandung Barat
|
|
|
|
|
Realisasi IPM
|
|
|
|
|
Kesehatan
Tenaga Kesehatan di
Desa Rancasenggang Pada Tahun 2013 terdiri dari 2 orang Perawat, 3 orang Bidan
dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel. 5
Jumlah Tenaga Kesehatan dan Tenaga Partisipasi Masyarakat di desa
Rancasenggang.
No.
|
Tenaga Kesehatan
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Medis
|
Doktor Umum
|
-
|
|
Doktor Spesialis
|
-
|
|
2
|
Perawat
|
Bidan
|
3
|
|
Perawat
|
6
|
|
3
|
Partisipasi Masyarakat
|
Dukun Bayi
|
8
|
|
Pos Yandu
|
8
|
|
Polindes
|
2
|
|
P O D
|
-
|
|
Desa Siaga
|
1
|
|
Kader
|
31
|
|
P S M
|
1
|
|
Jumlah
|
75
|
|
Jumlah Kelahiran
Bayi (Persalinan) pada Tahun 2013 adalah sebanyak 87 jiwa, terdiri dari Bayi
lahir Hidup 86 orang dan Bayi Lahir Mati adalah 1 orang/jiwa.
Tabel 6. Jumlah Kelahiran Hidup dan
Kematian Bayi Desa Rancasenggang Tahun 2007 – 2011:
No.
|
Uraian
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
Rata-rata
|
1
|
Bayi Lahir Hidup
|
103
|
98
|
103
|
98
|
96
|
2
|
Bayi Lahir Mati
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0,25
|
Jumlah
|
88
|
103
|
98
|
98
|
97
|
Pendidikan
Pendidikan
merupakan salah satu modal dasar pembangunan, sehingga Pendidikan adalah sebuah
investasi (modal) di masa yang akan dating. Di Desa
Rancasenggang jumlah guru tahun 2011 berjumlah 61 orang .
dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 7. Data Pendidikan Sekolah Formal Non Formal tahun 2013
No.
|
Nama Sekolah
|
Jumlah
|
Lokasi
|
Guru
|
Murid
|
1
|
PAUD UMI KULSUM
|
3
|
24
|
Kp. Nagrog RW. 10
|
2
|
PAUD AL MANAR
|
3
|
21
|
Kp. Cibeletong
RW. 09
|
2
|
SD HARAPAN
|
10
|
157
|
Kp. Mekarharapan
RW. 03
|
3
|
SD BUDIRAHAYU
|
11
|
163
|
Kp. Budiharti RW.
08
|
4
|
SD PASIRKALIKI
|
10
|
139
|
Kp. Cibeletong
RW. 09
|
5
|
SD RANCASENGGANG
|
12
|
152
|
Kp. Rancasenggang
RW. 01
|
6
|
SD BUNGUR ENDAH
|
11
|
134
|
Kp. Pasirbungur
RW. 05
|
7
|
MI RANCASENGGANG
|
9
|
96
|
Kp. Nagrog RW. 10
|
8
|
SLTPN 3 SINDANGKERTA
|
20
|
308
|
Kp. Pasirangin
RW. 03
|
9
|
TPA MIFTAHUL’ULUM
|
3
|
23
|
Kp. Rancasenggang
RW. 01
|
10
|
TPA ADZ-ZIQRO
|
4
|
25
|
Kp. Langensari
RW. 08
|
Jumlah sarana
tersebut diatas belum termasuk Guru yang berdomisili di Desa Rancasenggang,
adapula guru yang mengajar di luar Desa Rancasenggang diantaranya
: 1 orang Dosen, 5 orang Guru SLTA, 5 orang Guru SLTP, 7 orang Guru SD.
Kesejahteraan Sosial (Masyarakat)
Tantangan yang
dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan social meliputi proses globalisasi dan
industrialisasi serta krisis ekonomi dan politik yang berkepanjangan. Dampak yang dirasakan diantaranya semakin berkembang dan meluasnya
bobot, jumlah dan kompleksitas berbagai permasalahan social. Keadaan ini
bias dilihat dalam table dibawah ini :
Tabel 8 Kondisi
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
No.
|
Masalah Kesejahteraan Sosial
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Anak Terlantar
|
-
|
|
2
|
Anak nakal
|
-
|
|
3
|
Anak Balita Terlantar
|
-
|
|
4
|
Anak Jalanan
|
-
|
|
5
|
Lansia Terlantar
|
-
|
|
6
|
Pengemis
|
-
|
|
7
|
Gelandangan
|
-
|
|
8
|
Korban NAPZA
|
-
|
|
9
|
PSK
|
-
|
|
10
|
Eks Narapidana
|
3
|
|
11
|
Penyandang Cacat
|
21
|
|
12
|
Penyandang Cacat Eks. Kronis
|
2
|
|
13
|
Keluarga Miskin Sosial
|
381
|
|
14
|
Keluarga bermasalah Sosial Psikologis
|
-
|
|
15
|
Keluarga Rumah Tidak Layak Huni
|
207
|
|
16
|
Wanita Rawan Sosial Ekonomi
|
-
|
|
17
|
Pemulung
|
-
|
|
18
|
Janda Pensiunan
|
32
|
|
19
|
Korban Bencana
|
-
|
|
20
|
Masyarakat Tinggal di rawan bencana
|
-
|
|
21
|
Komunitas adat terpencil
|
-
|
|
22
|
Lain-lain
|
-
|
|
Ketenaga Kerjaan
Berkaitan dengan
perkembangan situasi dan kondisi ketenagakerjaan di Desa Rancasenggang sampai
akhir tahun 2013, masih menunjukkan keadaan kondusif, walapun dipihak lain
masih dihadapkan pada keterbatasan lapangan kerja dan jumlah pencari kerja yang
cukup banyak. Keadaan ini semakin sulit dikendalikan sebagai akibat krisis
ekonomi dan kenaikan harga BBM dan banyaknya pencari kerja di Desa
Rancasenmggang adalah sebagai akibat penambahan angkatan kerja baru dan Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK), Kondisi ini terus berlangsung di berbagai lapisan dan
tingkatan sector-sektor usaha strategis yang banyak menyerap tenaga kerja. Keadaan seperti ini memberikan kontribusi sangat besar terhadap
jumlah pencari kerja yang tidak terproyeksikan sebelumnya.
Jumlah angkatan
kerja pada tahun 2013 sebanyak 417 orang dan tersalurkan dan ditempatkan di
perusahaan-perusahaan maupun jenis pekerjaan lainnya sebanyak 48 orang,
sedangkan sisanya 200 orang belum mendapat pekerjaan.
Pada tahun 2013
jumlah pencari kerja laki-laki sebesar 135 orang dan pencari kerja perempuan 65
orang, untuk tenaga kerja perempuan setiap tahunnya lebih banyak tersalurkan
terutama ke perusahaan-perusahaan tekstil dan garmen yang memprioritaskan
tenaga kerja perempuan.
Dari segi Pendidikan , lulusan SLTA menempati urutan tertinggi dari
jumlah persentase pencari kerja yang berhasil diterima dan ditempatkan sebagai
karyawan di perusahaan ataupun di tempat kerja lainnya mencapai 40%.
Dalam hal
penyerapan tenaga kerja, jumlah tenaga kerja yang ditempatkan mengalami
kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara jumlah pencari kerja
yang terdaftar mengalami penurunan. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat dalam table dibawah ini.
Tabel 9. Jumlah Tenaga Kerja, Pencari
Kerja dan Lowongan Kerja Tahun 2013
No.
|
Yang terdaftar
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Pencari Kerja
|
279
|
|
2
|
Yang Ditempatkan
|
92
|
|
3
|
Lowongan Kerja
|
12
|
|
4
|
Sisa Pencari
Kerja
|
175
|
|
Jumlah
|
279
|
|
Dari table diatas,
dapat dijelaskan bahwa pencari kerja untuk tahun 2012 mengalami kenaikan, begitu pula pada lowongan kerja. Akan
tetapi masih terdapat ketimpangan antara pencari kerja dengan lowongan
pekerjaan itu sendiri, sehingga jumlah pencari kerja lebih banyak disbanding
lowongan kerja.
Faktor lain yang berpengaruh adalah tingkat Skill dan Pendidikan
yang ada di Desa Rancasenggang yang bervariasi.
Pemuda dan Olahraga
Dalam hal
kepemudaan, pada tahun 2013 tidak terlepas dari aktifitas dan eksistensi karang
taruna baik level Desa maupun level RW, sedangkan jumlah anggota karang taruna
aktif untuk level Desa meskipun telah terbentuk namun sampai saat belum
memperlihatkan eksistensinya.
Sedangkan
organisasi keolahragaan yang ada di Desa Rancasenggang cukup variatif, baik
yang dikelola secara professional, semi professional maupun semua organisasi
tersebut masih dikelola secara amatir, namun kebanyakan hanyalah penyaluran
dari kegemaran saja. Untuk lebih jelasnya data keolahragaan yang ada di desa
Rancasenggang tahun 2014, terlihat dalam table dibawah ini :
Tabel 10. Data Klub/Perkumpulan
Olahraga Tahun 2013
No.
|
Klub Olahraga Yang Terdaftar
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Klub Sepakbola
|
11
|
|
2
|
Klub Bola Volly
|
9
|
|
3
|
Klub Bulu Tangkis
|
1
|
|
4
|
Klub Tenis Meja
|
3
|
|
5
|
Klub Senam Sehat
|
-
|
|
6
|
Klub Jantung
Sehat
|
-
|
|
7
|
Klub Pencak Silat
|
5
|
|
8
|
Klub Footsal
|
10
|
|
Jumlah
|
39
|
|
Dari Klub olahraga
diatas, telah banyak melahirkan atlet-atlet berbakat dan ikut serta dalam
kegiatan mewakili Desa untuk kontingen tingkat Kecamatan bahkan untuk tingkat
Kabupaten Bandung Barat, sedangkan dalam ajang kegiatan kompetisi atlet-atlet
tersebut kebanyakan hanya mengikuti kegiatan ditingkat local saja , hanya untuk
olah raga Bola Volly pernah menjadi Tuan Rumah kejuaraan Bola Volly tingkat
Kabupaten Bandung sebelum dimekarkan menjadi Kabupaten Bandung Barat, dan juara
kedua lomba olahraga sepakbola di tingkat kecamatan, serta menjadi juara
harapan I tingkat Kabupaten Bandung.
Kebudayaan
Kebudayaan yang ada
di Desa Rancasenggang merupakan modal dasar pembangunan yang melandasi
pembangunan yang akan dilaksanakan, warisan budaya
yang bernilai luhur merupakan dasar dalam rangka pengembangan pariwisata budaya
yang dijiwai oleh mayoritas keluhuran Nilai Agama Islam.
Pihak pemerintahan
desa terus membina kelompok dan organisasi kesenian yang ada, meskipun dengan
keterbatasan dana yang dialokasikan namun para pewaris kebudayaan di Desa
Rancasenggang terus merawat dan melestarikannya, seperti akhir-akhir ini
membentuk Ikatan Olahraga dan Seni Formi
mulai dari tingkat Desa sampai tingkat Kabupaten Bandung Barat, sehingga
kelompok-kelompok kesenian tersebut terus terpelihara, apalagi pada tahun 2012
telah dibentuk Paguyuban Budaya Gupay Tugu Setra yang salah satu tujuannya
mengikat dan mengembangkan kelompok-kelompok seni dan budaya di desa
Rancasenggang.
Beberapa kelompok
kesenian yang ada di desa Rancasenggang yang masih eksis diantaranya terlihat
dalam table dibawah ini :
Tabel 11. Data Kelompok Budaya dan Kesenian Tahun 2013
No.
|
Jenis Kelompok
Kesenian Yang Ada
|
Jumlah Group
|
Status
|
1
|
Seni Calung
|
5
|
Aktif
|
2
|
Organ Tunggal
|
2
|
Aktif
|
3
|
Jaipongan
|
1
|
Aktif
|
4
|
Reog
|
3
|
Aktif
|
5
|
Pencak Silat
|
5
|
Aktif
|
6
|
Kliningan /
Rebana
|
5
|
Aktif
|
7
|
Qasidah
|
4
|
Aktif
|
8
|
Upacara Adat
|
3
|
Aktif
|
9
|
Calung Dangdut
(CADUT)
|
3
|
Aktif
|
Di bidang
Pariwisata, desa Rancasenggang tidak mempunyai tempat wisata yang bisadiandalkan,
namun demikian pemerintah desa Rancasenggang
tidak berputus asa bersama-sama dengan masyarakatnya terus melestarikan
dan berencana membangun sarana wisata yang bias diandalkan untuk desa
Rancasenggang, disamping itu pula masih banyak budaya-budaya yang dahulu sempat
ada dan tenggelam untuk diangkat lagi, sehingga generasi berikutnya akan
teringat kembali semua hal-hal yang pernah ada pada leluhur mereka (di desa
Rancasenggang kecamatan Sindangkerta kabupaten bandung Barat).
Tempat Peribadatan
Tempat peribadatan
yang ada di Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat
hanyalah tempat peribadatan untuk orang Muslim saja, karena penduduk desa
Rancasenggang hampir 100% beragama Islam.
Berikut ini table
tempat peribadatan dan organisasi keagamaan di Desa Rancasenggang.
Tabel. 12. Daftar Nama Tempat Peribadatan
No.
|
Uraian
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1
|
Mesjid
|
19
|
|
2
|
Mushola/Langgar
|
26
|
|
3
|
Madrasah
|
20
|
|
Tabel13. Daftar Nama Mesjid dan DKM
No
|
Nama Mesjid dan DKM
|
Alamat
|
Nama Ketua DKM
|
1
|
AL-MA’ARIJ
|
Kp. Pameungpeuk
|
RT.01/01
|
Dade Resna, SH
|
2
|
MIFTAHUL-KHAIR
|
Kp.
Bojongharendong
|
RT.01/02
|
Adim Hamdani
|
3
|
AL-BAROKAH
|
Kp. Cijaring
|
RT.03/02
|
H. Ma’mun
|
4
|
AL-IKHLAS
|
Kp. Babakan Sirna
|
RT.01/03
|
Ade Dadang
|
5
|
PASIRJATI
|
Kp. Pasirjati
|
RT.04/03
|
M I S B A H
|
6
|
AL-HIKMAH II
|
Kp. Bataan
|
RT.02/04
|
Apid Haryana
|
7
|
AL-HIKMAH I
|
Kp. Pasirkihiang
|
RT.03/04
|
H. Dudu Durahman
|
8
|
AL-IKHWAN
|
Kp. Pasirbungur I
|
RT.01/05
|
D I D I N G
|
9
|
NURULHUDA
|
Kp. Pasirbungur
II
|
RT.02/05
|
E N G K O S
|
10
|
AL-QONA’AH
|
Kp. Leuwigugur
|
RT.04/05
|
Sa’in Hasan
|
11
|
AL-FALLAH
|
Kp. Garut
|
RT.05/05
|
H. Sadili
|
12
|
AL-FURQON
|
Kp. Cipangisikan
|
RT.02/06
|
U J U
|
13
|
BAHRUL IKHSAN
|
Kp. Babakan
Sukahaji
|
RT.04/06
|
Opan Sopandi
|
14
|
BAITUL MU’MININ
|
Kp. Selagombong
|
RT.04/07
|
Suherman
|
15
|
ADZ-ADZIQRO
|
Kp. Langensari
|
RT.02/08
|
Asep Suparman
|
16
|
MIFTAHUSSALAM
|
Kp. Balandongan
|
RT.02/09
|
H. A. Burhanudin
|
17
|
MIFTAHUL HUDA
|
Kp. Cibeuleutong
|
RT.03/09
|
Akhmad Yani, S.Pd
|
18
|
ATTAQWA
|
Kp. Nagrog
|
RT.02/10
|
Solihin P
|
19
|
AL-IKHLAS
|
Kp. Bojongloa
|
RT.03/10
|
A M I N
|
2.1.4. Keadaan Ekonomi
Pajak dan Retribusi Desa
Pajak dan Retribusi
Desa di Desa Rancasenggang tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun 2010. Adapun pendapatan
Pajak Bumi dan bangunan (PBB) Desa Rancasenggang mengalami fluktuasi yang
sangat signifikan mengenai kenaikan dan penurunan, hal ini disebabkan
keengganan dari masyarakat itu sendiri untuk sadar membayar PBB karena kenaikan
tersebut imbasnya ada penurunan realisasi untuk PBB itu sendiri, untuk lebih
jelasnya dapat dilihat dalam table di bawah ini :
Tabel 14. Realisasi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun 2013
No.
|
Periode
|
Jumlah Wajib
Pajak
|
Target (Rp)
|
Realisasi (Rp)
|
Sisa (Rp)
|
Presentase
|
01
|
02
|
03
|
04
|
05
|
06
|
07
|
1
|
Tahun 2010
|
3.004
|
35.000.000,
|
16.800.000,
|
18.200.000,
|
48%
|
2
|
Tahun 2011
|
3.004
|
35.000.000,
|
|
|
|
3
|
Tahun 2012
|
3.004
|
35.000.000,
|
|
|
|
4
|
Tahun 2013
|
3.004
|
35.000.000,
|
|
|
|
Alokasi Dana Desa
Alokasi Dana Desa
(ADD) merupakan dana yang bersumber dari Pemerintah pusat yang penyalurannya
melalui Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, dan merupakan Dana Hak bagi
setiap Desa yang berada di bumi Nusantara ini, adapun besarannya bervariasi
disesuaikan dengan situasi dan kondisi desa tersebut, karena merupakan
konsekuensi pembagian tugas antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa yang
dimaksudkan untuk membiayai program Pemerintah Desa dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, sebagaimana diatur dalam
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
Alokasi Dana Desa
tersebut merupakan Sumber Pendapatan Desa dan ada juga sumber pendapatan desa
lainnya, diantaranya :
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Pendapatan Asli Desa; terdiri dari hasil usaha
desa, hasil kekayaan desa, hasil swadaya dan partisipasi, hasil
gotong royong dan lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah.
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Bagi Hasil Pajak Daerah Kabupaten minimal 10% untuk
Desa dan dari Retribusi Kabupaten sebagian diperuntukan bagi Desa.
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Bagian dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh
Kabupaten untuk desa minimal 10%, yang pembagiannya untuk setiap Desa secara
proporsional.
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Bantuan Keuangan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan.
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Hibah dan Sumbangan dari pihak
ketiga yang tidak mengikat.
ADD minimal adalah
dana minimal yang diterima oleh masing-masing desa dan dibagikan dengan jumlah
yang sama menurut asas mereka, dimana besaran ADD minimal (ADDM) sebagaimana
dimaksud sebesar 60% dari besaran Total Alokasi Dana Desa dan besaran ADD
Proporsional adalah 40% dari besaran ADD, dimana ADD Proporsional diterima
suatu Desa ditentukan berdasarkan perkalian total dana variable yang ditetapkan
dalam APBD dengan porsi desa yang bersangkutan menurut asas keadilan, porsi
desa sebagaimana dimaksud merupakan bobot desa yang bersangkutan terhadap
jumlah bobot semua desa di Kabupaten Bandung Barat.
Tabel 15. Data Penerimaan ADD Desa Rancasenggang s.d Tahun
2014
No.
|
Tahun
|
Jumlah (Rp)
|
Keterangan
|
01
|
02
|
03
|
04
|
1
|
2013
|
195.185.000,00
|
|
2
|
2014
|
215.330.000,00
|
Naik
|
Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi
Sumber Penerimaan
Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat, dapat
dilihat pada table dibawah ini :
Tabel 16. Data Sumber Pendapatan Desa Desa Rancasenggang Tahun 2013
U R A I A N
|
JUMLAH (Rp)
|
REALISASI (Rp)
|
A
|
b
|
c
|
1
|
Pendapatan Asli Desa :
|
|
|
|
Hasil Usaha Desa :
|
|
|
|
Urunan Desa
|
5.362.500,00
|
5.362.500,00
|
|
Jasa pelayanan pengurusan surat menyurat
|
10.000.000,00
|
10.000.000,00
|
|
Portal Jalan Desa
|
-
|
-
|
|
Hasil Pengelolaan Kekayaan Desa :
|
|
|
|
Tanah Kas Desa (Darat)
|
2.500.000,00
|
2.500.000,00
|
|
Sewa Kursi Pesta
|
300.000,00
|
300.000,00
|
|
Hasil Swadaya dan Partisipasi Masyarakat :
|
|
|
|
Berupa Bahan/Material
|
20.000.000,00
|
20.000.000,00
|
|
Hasil Gotong Royong :
|
|
|
|
Berupa Bahan/Material
|
6.000.000,00
|
6.000.000,00
|
2
|
Bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah :
|
|
|
|
Alokasi Dana Perimbangan Desa (ADD)
|
195.185.000,00
|
195.185.000,00
|
3
|
Bantuan Keuangan :
|
|
|
|
Bantuan Keuangan Pemerintah :
|
|
|
|
PNPM-Mandiri Perdesaan
|
246.000.000,00
|
246.000.000,00
|
|
PNPM-Generasi Sehat &
Cerdas
|
54.000.000,00
|
54.000.000,00
|
|
Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi :
|
|
|
|
Peningkatan Kinerja Unsur Pemerintah Desa
|
15.000.000,00
|
15.000.000,00
|
|
Pembangunan Gedung Serbaguna
|
100.000.000,00
|
-
|
|
Bantuan Keuangan Pemerintah Kabupaten :
|
|
|
|
Insentif Kinerja Kepala Desa & Perangkat Desa
|
78.000.000,00
|
78.000.000,00
|
|
Bantuan Operasional Anggota Linmas
|
26.400.000,00
|
26.400.000,00
|
|
Bantuan Operasional Pengurus RW
|
12.000.000,00
|
12.000.000,00
|
|
Bantuan Operasional Pengurus RT
|
39.600.000,00
|
39.600.000,00
|
|
Bantuan Operasional BPD
|
6.000.000,00
|
6.000.000,00
|
|
Pembangunan Desa Hasil Musrembang
|
231.644.500,00
|
231.644.500,00
|
|
Bantuan Operasional LPMD
|
6.000.000,00
|
6.000.000,00
|
|
Bantuan Biaya Pilkades
|
30.000.000,00
|
30.000.000,00
|
|
JUMLAH
|
1.083.992.000,00
|
983.992.000,00
|
Transportaasi dan Perhubungan
Pada umumnya jenis
sarana social ekonomi masyarakat desa Rancasenggag berupa usaha perdagangan,
terutama warung kebutuhan rumah tangga sehari-hari berskala kecil sekali,
disamping itu pula sarana ekonomi yang menjadi tulang punggung ekonomi
masyarakat Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat
adalah perusahaan-perusahaan yang ada di luar Desa Rancasenggang seperti Pasar
Induk Caringin, Kramat Jati (Jakarta), Pasar Lokal dimana Rancasenggang sebagai
penyuplai Cabe, Kayu, Bambo, Bata Merah dan lainnya.
Adapun yang menjadi
primadona atau usaha prioritas di Desa rancasenggang adalah dari sector
pertanian yang menjadi andalan bagi masyarakat Desa Rancasenggang, dimana
jumlah Petani dan Peternak hampir 70% dari jumlah penduduk yang ada di Desa
Rancasenggang.
Mengenai sector yang lainnya
jumlahnya hanya sebagian kecil dari jumlah penduduk yang ada di Desa
Rancasenggang.
Transportasi dan Perhubungan
Panjang Jalan yang
ada di Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat sampai
tahun 2013 adalah 21,5 KM yang terdiri dari Jalan Kabupaten 4 KM,
Jalan Desa 13 KM, dan Jalan Lingkungan 4,5 KM.
Sejak tahun 1982
Desa Rancasenggang sudah dilalui oleh Angkutan Pedesaan yang hanya menggunakan
mobil bak terbuka (Dolak), ini disesuaikan dengan medan jalan pada saat itu yang masih berupa tanah dan batu,
ditambah angkutan motor (Ojeg).
Telekomunikasi dan Informasi
Penggunaan jaringan
komunikasi di Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung
Barat, telah ada sejak tahun 1980-an
yaitu telekomunikasi lewat surat menyurat melalui Kantor Pos. Sedangkan
mulai tahun 2005-an jaringan Telekomunikasi lainnya mulai masuk daerah
Kecamatan Sindangkerta khususnya Desa Rancasenggang seperti jaringan Hand Phone
(HP), Telkomsel, Indosat bahkan jaringan Internet sudah masuk.
Pengairan dan Keirigasian
Penanganan
pengairan diarahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan para petani terutama petani
padi (Sawah) yang sampai tahun 2013 ini hanya terfokus di 6 RW
yaitu RW 01, 02, 05, 06, 08, 09 dan RW 10.
Tabel 18. Data Irigasi/Selokan Pengairan Tahun 2013
No
|
Nama
Irigasi/Selokan
|
Sasaran Pengguna
|
Kondisi
|
01
|
02
|
03
|
04
|
1
|
Selokan
Leuwigugur
|
Masyarakat dan
Pesawahan di RW. 001, RW. 002, RW. 005
|
Sedang
|
2
|
Selokan
Leuwigedeg
|
Masyarakat dan
Pesawahan di RW. 001, RW. 002, RW. 009, RW. 010
|
Sedang
|
3
|
Selokan Curug
Ciung
|
Masyarakat dan
Pesawahan di RW. 008 dan 009
|
Sedang
|
4
|
Selokan Leuwisapu
|
Pesawahan RW. 001
dan 002
|
Sedang
|
5
|
Selokan
Cipangisikan
|
Masyarakat dan
Pesawahan RW. 005 dan RW. 006
|
Sedang
|
6
|
Selokan
Leuwidukuh
|
Pesawahan RW. 001
dan 002
|
Rusak
|
7
|
Selokan Cisarua
|
Pesawahan RW. 006
|
Rusak
|
Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, saat
ini penduduk Desa Rancasenggang sebagian besar masih menggunakan mata air
konvensional (Non PAM), yaitu dari mata air, sumur pompa dan sumur gali.
Tabel 19. Data Sumber Air Bersih
No
|
Jenis
|
Jumlah
(unit)
|
Pemanfaat
(KK)
|
Kondisi
Baik/Rusak
|
01
|
02
|
03
|
04
|
05
|
1
|
Mata
Air
|
7
|
1000
|
sedang
|
2
|
Sumur
Gali
|
80
|
690
|
sedang
|
3
|
Sumur
Pompa
|
-
|
-
|
-
|
4
|
PAM
|
-
|
-
|
-
|
5
|
Sumber
lain
|
1
|
4
|
-
|
Air Limbah
Jenis limbah yang
terdapat di Desa Rancasenggang dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu limbah
domestic dan non domestic, limbah domestic merupakan limbah hasil buangan rumah
tangga seperti dari kegiatan mandi, cuci dan kakus, sedangkan limbah non
domestic adalah limbah dari hasil kegiatan non rumah tangga, seperti limbah
penggilingan padi, limbah penggilingan sagu, limbah industri rumah tangga
(konveksi), dan sebagainya.
Sistem pembuangan
limbah di Desa Rancasenggang selain menggunakan jamban keluarga
(Septictank/cubluk), juga memanfaatkan sungai dan kolam, namun kesadaran warga
di tahun 20113 ini sudah mulai membaik, terlihat dengan hampir semua warga
membuang limbah dengan membuat Septictank.
Energi
Pada umumnya
masyarakat Desa Rancasenggang, sudah hamper 99% tersambung aliran listrik,
mengingat jaringan listrik sudah masuk ke daerah terpencil sekalipun, meskipun
masih ada warga yang belum memasang standar Listrik dikarenakan masalah
ekonomi, akan tetapi berkat rasa kekeluargaan dan
kerukunan serta budaya, dimana keluarga yang belum terpasang KWH dikasih
menyambung dari yang sudah terpasang.
Musim
Di Desa
Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat terdapat dua musim
setiap tahunnya yaitu Musim Hujan dan Musim Kemarau, pada musim hujan
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bercocok tanam khusus bagi warga yang hanya
mengandalkan pertanian dari bertani dalam bentuk lain seperti menanam palawija
yang lebih tahan lama apabila kekurangan air.
2.2. KONDISI PEMERINTAHAN DESA
2.2.1. Pembagian Wilayah Desa
Luas Wilayah Desa Rancasenggang
Pemukiman
|
:
|
200,546
|
Ha
|
Pesawahan
|
:
|
244
|
Ha
|
Perkebunan
|
:
|
-
|
Ha
|
Pekuburan
|
:
|
5,342
|
Ha
|
Pekarangan
|
:
|
30,321
|
Ha
|
Taman
|
:
|
-
|
Ha
|
Perkantoran
|
:
|
1,542
|
Ha
|
Pertanian
|
:
|
112,400
|
Ha
|
Sarana Umum Lain
|
:
|
62,299
|
Ha
|
J U M L A H
|
665,450
|
Ha
|
Desa
Rancasenggang terdiri dari 4 Dusun, 10 RW dan 46 RT.
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Dusun I Meliputi RW. 01, RW. 02, RW. 09, RW. 10
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Dusun II Meliputi RW. 04 dan RW.
08
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Dusun III Meliputi RW. 05 dan RW.
06
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Dusun IV Meliputi RW. 03 dan RW.
07
Dusun IV merupakan dusun terbaru dan pemekaran dari dusun II dikarenakan
luas wilayah dan jumlah penduduk yang terlalu besar.
2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Struktur Organisasi Pemerintah Desa terdiri atas :
<![if !supportLists]>a. <![endif]>Unsur Pimpinan yaitu Kepala Desa
<![if !supportLists]>b.
<![endif]>Unsur Pembantu Pimpinan yaitu
Perangkat Desa yang terdiri dari Sekretaris Desa, Kaur Pemerintahan, Kaur Umum,
Kaur Keuangan, Bendahara Desa, Kaur Ekbang, Kaur Kesra, Kaur Trantib dan Kepala
Dusun.
<![if !supportLists]>c.
<![endif]>Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Desa ditetapkan dengan Peraturan Desa;
<![if !supportLists]>d.
<![endif]>Bagan Struktur Organisasi Tata
Kerja Desa Rancasenggang :
<![if !vml]><![endif]>
2.2.3. Tugas Dan Fungsi Pemerintah Desa
Pemerintah Desa mempunyai tugas membina kehidupan masyarakat di desa,
membina perekonomian dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa
serta mengajukan rancangan Peraturan Desa serta menetapkan Peraturan Desa.
Untuk melaksanakan tugas tersebut Pemerintah Desa mempunyai fungsi :
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Pelaksanaan pembinaan masyarakat
desa;
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Pelaksanaan pembinaan perekonomian
desa;
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Pemelihara ketentraman dan
ketertiban masyarakat desa;
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Pelaksanaan musyawarah
penyelesaian perselisihan masyarakat desa;
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Penyusunan dan pengajuan rancangan
Peraturan Desa dan menetapkan Peraturan Desa bersama Badan Permusyawaratan
Desa; dan
<![if !supportLists]>-
<![endif]>Peningkatan kualitas keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.2.4. Perangkat Desa
Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan Tugas dan
wewenangnya serta bertanggung jawab kepada Kepala Desa, dimana
kesekretariatannya dipimpin oleh Sekretaris Desa dan seterusnya sebagaimana
dapat dilihat pada Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 14 th. 2009
tentang “PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA”